Kemarin 100 Hari

100 Hari... Adikku
Ya.. telah 100 hari engkau meninggalkan semua yang disini ...
Kecintaanmu yang begitu kuat, semangatmu yang selalu membara, tawamu yang selalu ceria, semua menjadi lukisan, engkau telah selesai melukis, lukisanmu begitu manis dan indah...

Kami yang ditinggalkan ini harus banyak belajar darimu, engkau banyak meninggalkan lukisan yang telah menyadarkan banyak orang akan kecintaanmu...

Kegigihanmu, Kecintaanmu, Belas kasihmu, Semangat perjuanganmu..
Tetes peluhmu masih melekat di meja kursi yang telah kau gores..
Spirit semangat juangmu masih menyatu di dinding rumah..
Keteduhanmu masih tumbuh di kembang-kembang yang telah kau tanam..
Suara merdu ngajimu masih mengiang di dinding mushola...
Ketaatanmu adalah lukisan yang tak khan pernah terhapus..

Karena kau memang masih ada ..

Kau bilang begitu rindu dengan Muhammad yang begitu kau cintai
Kau bilang begitu rindu dengan Allah yang selalu kau Agungkan
Allah begitu mencintaimu sehingga Dia tak sabar dengan memanggilmu

Adik semua yang disini selalu mendoakanmu
Semoga kau selalu damai dalam pelukanNya dengan Dia yang begitu kau cintai dan kau Agungkan...

*kupersembahkan untukmu adikku Lely Suhartanto*

Hening,teduhkan hati tuk melihat pancaran ilahi

Bangun pagi hari, duduk diserambi rumah sembari nunggu sava mau berangkat ke tempatnya bermain (playgroup). Menikmati udara bogor di pagi hari yang masih segar segelas teh manis hangat dan Novel Alkhemis karya Paulo Coelho menemanikku, tgl 16-19 aug 05 aku cuti dari segala aktifitas pekerjaan dikantor, berhela sejenak dari riuh pikuknya kemacetan jalan-jalan di kota jakarta yang selalu menjadi santapanku tiap hari pulang-pergi ke kantor.

me- refresh kembali novel Alkhemis ternyata dasyatnya tidak lagi kurasakan sedasyat pertama kali kubaca buku ini tapi nuansanya masih lumayan untuk mengisi dan meneduhkan hati dipagi hari. Dua burung pipit dan seekor kupu-kupu bermain berterbangan di pucuk-pucuk kembang yang di tanam istriku. Pucuk-pucuk kembang yang hijau segar gulir embun masih menetes, tanah yang separo basah karena habis disiram menambah suasana kesejukan. Sava berangkat bermain diantar istriku, cium pipi kiri kanan menambah kedamaian rasa hati, kegembiraan anak, senyuman istri, cium peluk dari orang yang kita sayang adalah suatu anugerah yang luar biasa.

Kucoba melepas semua kepenatan dari aktifitasku sehari-hari, kunikmati detik demi detik kebersamaan bersama anak istriku yang biasanya hanya kudapat pada akhir pekan. Suasana yang luar biasa, suasana kebahagiaan, kedamainan dalam kebersamaan, tertawa dan bercanda bersama terkadang teriring tangis dari sava, nuansa warna-warni yang membuat rumah jadi bersinar penuh keikhlasan dan kebahagiaan.

Terkadang kita terlalu sibuk dengan aktifitas pekerjaan sampai kita terlewat menikmati suasana indahnya sebuah keluarga. Pekerjaan hanyalah salah satu pilar dari kebutuhan rumah tangga, syukur akan suasana damai, bahagia dan kesejukan keluarga juga salah satu pilar.

Menjemput sava dari sekolahnya, dia begitu gembira aku jemput naik motor, dengan sigap dia naik motor dan minta bonceng di depan, aku tanya tadi di sekolah diajarin apa, sava yang baru 2.5 th itupun bercerita dengan antusiasnya, cerita diajarin nyanyi diajarin nari bercerita di sepanjang jalan perumahan komplek yasmin. Interaksi dengan anak baik tawa atau tangis adalah anugegrah sesuatu yang luar biasa yang diberikan kepada kita, munculah rasa cinta dan kasih. Peluk,cium, canda tawa dan tangis istri juga adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri, sebagai pasangan hidup tempat kita berkaca diri, tempat berbagi dan menumpahkah kasih sayang dan cinta kita.

Kita tidak hanya membutuhkan cinta dan kasih sayang, kita juga membutuhkan tempat curahan cinta dan kasih sayang, keluarga (anak dan istri) bisa memberikan kedua-duanya.


*hening,teduhkan hati tuk melihat pancaran ilahi*

Ancol 30 Jul 2005

"papa...papa.. tolong dong... ayo dong.." begitu teriak kecilmu terucap (*300805 ancol*). Kita melangkah bergandeng bersama menyusuri pantai yang sudah disulap jadi susunan paving-paving dan tumpukan batu yang tersusun lama. "Papa.. apa itu..wah...wah.. ada pelahu..", "Iya nak.. itu perahu, ayo coba hitung jumlah perahunya ada berapa", " satu..dua..tiga...empat..", "horeeee...".
"coba sava duduk disitu..diem ya...ok..senyum dikit..ayo dong...nah gitu..." sejenak terdengar "click" kamera itu telah mengabadikan gambarmu di umur 3th 4 bulan genap 10 hari.
Kau memandang jauh ke depan jangan terlupa tapak kaki berpijak
Kau ketawa lepas jangan lupa ada tangis yang juga indah
Kau teriak kencang jangan lupa untuk diam sesaat meredam rasa
Nak tak terasa kau telah besar kini..
Tangismu.. Tawamu... indah menghiasi dunia,
Mantapkan langkah, lantang teriakkan keyakinanmu, jalanlah lurus dengan lentera hatimu..

With love papa & mama