Dendam Bukanlah Solusi


Seringkali kali kita mangkal ketika seseorang mencurangi diri kita, mungkin langkah selanjutnya membalas perlakuan orang yang telah melakukan kecurangan tersebut. Dendam dan kemarahan bukan solusi terbaik untuk menghadapi persoalan tersebut, seperti halnya sebuah peniti jika kepalanya hilang maka kegunaan peniti tersebut sama sekali hilang. Memang cukup sulit untuk mengendalikan emosi dalam diri kita, apalagi jelas-jelas didepan mata kecurangan sengaja diperbuat oleh orang lain.

Saya pernah mengalami sebuah peristiwa yang cukup mengagetkan namun coba saya hadapi dengan kepala dingin. Awalnya bermula ketika seorang warga kampung yang lebih dikenal sebagai preman lokal sering membuat permasalahan di wilayah tempat kami bertempat tinggal. Sebuat saja nama preman tersebut Jack.

Jack sering meneror saya yang kebetulan sebagai pendatang didaerah tersebut, kebetulan saya mempunyai usaha kecil-kecilan berupa penyewaan play station ( PS ) dan rental VCD. Jack memang sering berulah didepan penyewaan tersebut. Selain berprofesi sebagai preman kambuhan jack juga sebagai tukang parkir didepan pasar. Sebetulnya jack sudah beberapa kali meminjam play station ketempat saya, dan dia mengembalikan tepat waktu meskipun saya selalu memberikan special discount kepadanya. Suatu malam tepatnya pukul 12 malam Jack berjalan -jalan dilorong gang menuju rumahku, kebetulan saya sedang menuju kamar mandi yang letaknya diluar pintu utama ( disamping rumah, terpisah pintunya dengan rumah induk ). Jack saat itu jalan sempoyongan sambil mengomel, saat didepan pintu pagar rumahku jack langsung memanggil dan dia bicara secara kasar, selanjutnya jack coba mengayunkan kampak kearah mukaku, namun sempat saya hindari. Kemudian saya tanya, persoalan apa yang dihadapi saat itu, jack memberikan jawaban, bahwa barusan saja dia memukul serta membacok seseorang didepan pasar. Dan memang penampilan jack malam itu sangat semrawut malah kepalanya sedang diperban yang terlihat berdarah. Saya coba tenangkan dan meminta dia menyerahkan kampak kepada saya, tenyata dia menyerahkan kampak itu ke saya. Beberapa saat kemudian dia mengemukakan bahwa dia ingin meminjam PS ke saya, sayapun melayani. Beberapa saat dia membawa PS itu, namun saat dia membawa PS tersebut ada sesuatu yang tidak beres dalam hati kecilku. Tadinya saya berpikir untuk mendatanginya besok pagi, tujuannya tak lain untuk mengajak si Jack duel secara jantan satu lawan satu. Namun keesokkan harinya setelah saya mencari kemana-mana sijack tidak saya temukan. Saya semakin penasaran. Dua hari kemudian orang tuanya datang kepada saya bahwa si Jack sudah berada di Kantor polisi. Dia ditangkap setelah dari rumah saya, lengkap dengan PS ditangannya. Tuduhan polisi kepada si Jack diantaranya membuat keributan di pasar, serta mencuri PS dari rumah penduduk.

Setelah mengetahui jack ditangkap oleh polisi saya kemudian menuju kantor polisi untuk menjenguknya. Namun dalam laporan ke Polisi saya tidak melaporkan jack sebagai pencuri dia hanya meminjam dari saya serta saya terangkan bahwa dia adalah langganan saya. Mengenai kejadian malam itu, sewaktu jack ingin mengampak juga tidak saya ceritakan. Malah sewaktu saya menjenguk jack saya coba menenangkan dia, serta menanyakan apa yang perlu di Bantu. Jack mengeluh saat itu dia sakit gigi dan tidak punya uang untuk membeli obat. Kemudian saya membelikan obat dan rokok serta uang alakadarnya guna membeli makanan selama ditahan di kantor polisi.

Sehabis mengisi formulir pengambilan barang dikantor polisi, saya kemudian pulang. Seminggu kemudian Jack tiba-tiba muncul didepan rumahku dan tiba-tiba dia menujuku dengan terburu-buru, dia memelukku dan menangis dipundakku. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuanku sewaktu dia berada di kantor polisi. Dia percaya dengan kedatangan saya kekantor polisi tuduhan pencurian dapat dihindari.

Saat ini jack masih berprofesi sebagai tukang parkir, namun sikapnya sudah berubah dibandingkan sebelum dia ditangkap. Hampir setiap kali dia bertemu denganku jack selalu menyapa dan tersenyum.
Kandungan dari cerita ini :
1.. Dendam dan amarah tidak akan menyelesaikan sebuah persoalan.
2.. Setiap persoalan seyoknyanya dihadapi dengan kepala dingin dan diputuskan dengan bijak 3.. Usahakan membantu kesulitan orang lain, meskipun orang tersebut memusuhimu 4.. Untuk mengubah sikap seseorang tidak seharusnya dengan menceramahi terus - menerus, namun sentuhlah nuraninya dengan sikap dan perbuatan yang baik.

"You Can achieve anything you want if you help enough people get what they want" Anda dapat mencapai apapun yang anda inginkan, jika anda membantu banyak orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan"

Iday...

1 comment:

gempor band said...

i like it